Page Review

MASUKAN KODE IKLAN DISINI
Jumat, 26 April 2013

Komposisi Dalam Photografi

Dalam dunia fotografi tidak sedikit fotografer apalagi yang masih pemula, seolah terlena pada hal-hal yang bersifat teknis saja, seperti mengatur bukaan diafragma, pengaturan kecepatan, dan pengaturan jarak. Mungkin juga, selama ini tidak terpikirkan bahwa di dalam foto itu terkandung nilai-nilai tertentu yang dapat membuat foto itu bagus atau sebaliknya menjadi berantakan. Salah satunya adalah pengaturan komposisi. Mungkin belum pernah membayangkan, bahwa dengan pengaturan komposisi sesungguhnya dapat ditonjolkan subjek utama. Bahkan tidak jarang akan mendukung keberhasilan foto-foto yang kita buat.
Definisi Komposisi
Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, bentuk, warna, terang dan gelap. Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact (sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto). Dengan komposisi, foto akan tampak lebih menarik dan enak dipandang  dengan pengaturan letak dan perbandaingan objek-objek yang mendukung dalam suatu foto. Dengan demikian perlu menata sedemikian rupa agar tujuan dapat tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu mengejutkan. Dalam komposisi selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian.
Tujuan Mengatur Komposisi Dalam Fotografi
1.    Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto dan keseimbangan keseluruhan objek foto.
2.    Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga terwujud sebuah kesatuan (unity) dalam karya.
3.    Melatih kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik dalam pribadi pemotret.
Jenis-Jenis Komposisi :
  1. Garis
Komposisi ini terbentuk dari pengemasan garis secara dinamis baik garis lurus, melingkar / melengkung. Biasanya komposisi ini bisa menimbulkan kesan kedalaman dan kesan gerak pada sebuah objek foto. Ketika garis-garis itu digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah foto menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.
  1. Bentuk
Komposisi ini biasanya dipakai fotografer untuk memberikan penekanan secara visual kualitas abstrak terhadap sebuah objek foto. Biasanya bentuk yang paling sering dijadikan sebagai komposisi adalah kotak dan lingkaran.
  1. Warna
Warna memberikan sebuah kesan yang elegan dan dinamis pada sebuah foto apabila dikomposisikan dengan baik. Kadang kala komposisi warna dapat pula memberikan kesan anggun serta mampu dengan sempurna memunculkan “mood color” (keserasian warna) sebuah foto terutama pada foto – foto “pictorial” (Foto yang menonjolkan unsur keindahan)
  1. Gelap dan Terang
Komposisi ini sebenarnya dipakai oleh fotografer pada era fotografi analog masih berkembang pesat terutama pada pemotretan hitam putih. Namun, sekarang ini, ditengah – tengah era digital komposisi ini mulai diterapkan kembali. Kini pengkomposisian gelap dan terang digunakan sebagai penekanan visualitas sebuah objek. Kita dapat menggunakan komposisi ini dengan baik apabila kita mampu memperhatikan kontras sebuah objek dan harus memperhatikan lingkungan sekitar objek yang dirasa mengganggu yang sekiranya menjadikan permainan gelap terang sebuah foto akan hilang.
  1. Tekstur
Yaitu tatanan yang memberikan ksan tentang keadaan prmukaan suatu benda (halus, kasar, beraturan, tidak beraturan, tajam, lembut,dsb). Tekstur akan tampak dari gelap terang atau bayangan dan kontras yang timbul dari pencahayaan pada saat pemotretan.

Penerapan Komposisi Dalam Pemotretan
Dalam pengemasan sebuah foto agar terkesan dinamis dan menimbulkan keserasian perlu sebuah pemahaman tentang kaidah – kaidah tentang komposisi. Yang antara lain:
Ø   Rule of Thirds  (Sepertiga Bagian / Rumus Pertigaan)
Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto

Ø   Sudut Pemotretan (Angle of View)
Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu jika kita mendapatkan satu moment dan ingin mendapatkan hasil yang terbaik,
jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek), kemudian cobalah dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim.

Ø   Format : Horizontal dan vertikal
Proposi pesrsegi panjang pada view vender pada kamera memungkinkan kita untuk memotret dengan menggunakan format landscape(horisontal) maupun portrait (vertikal). Format pengambilan gambar dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir.

Ø   Dimensi
Meskipun foto bercerita dua dimensi, yang artinya semua terekam diatas satu bidang. Namun, sebenarnya foto dapat dibuat terkesan memiliki kedalaman, seolah-olah dimensi ketiga. Unsur utama membentuk dimensi adalah jarak, Dimensi dapat terbentuk apabila adanya jarak, jika kita menampilkan suatu obyek dalam suatu dimensi maka akan terbentuk jarak dalam setiap elemennya. Untuk membuat suatu dimensi diperlukan adanya permainan ruang tajam, permainan gelap terang dan garis.

Sudut Pengambilan Gambar ( Camera Angle )
Dalam fotografi agar foto yang kita hasilkan memiliki nilai dan terkesan indah harus diperhatikan mengenai masalah penggunaan sudut pengambilan gambar yang baik. Dalam fotografi dikenal 3 sudut pengambilan gambar yang mendasar, yaitu:
§   Bird Eye
Sudut pengambilan gambar ini, posisi objek dibawah / lebih rendah dari kita berdiri. Biasanya sudut pengmbilan gambar ini digunakan untuk menunjukkan apa yang sedang dilakukan objek (HI), elemen apa saja yang ada disekitar objek, dan pemberian kesan perbandingan antara overview (keseluruhan) lingkungan dengan POI (Point Of Interest).
§   High Angle
Pandangan tinggi. artinya, pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi dari objek foto.
§   Eye Level
Sudut pengembilan gambar yang dimana objek dan kamera sejajar /  sama seperti mata memandang. Biasanya digunakan untuk menghasilkan kesan menyeluruh dan merata terhadap background sebuah objek, menonjolkan sisi ekspresif dari sebuah objek (HI), dan biasanya sudut pemotretan ini juga dimaksudkan untuk memposisikan kamera sejajar dengan mata objek yang lebih rendah dari pada kita missal, anak – anak.
§   Low Angle
Pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan yang dimana objek lebih tinggi dari posisi kamera. Sudut pengembilan gambar ini digunakan untuk memotret arsitektur sebuah bagunan agar terkesan kokoh, megah dan menjulang. Namu, tidak menutup kemungkinan dapat pula digunakan untuk pemotretan model agar terkesan elegan dan anggun.
§   Frog Eye
Sudut penglihatan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di dasar bawah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan ke atas. Biasanya memotret seperti ini dilakukan dalam peperangan dan untuk memotret flora dan fauna.

Field Of View
Beberapa jenis komposisi yang umum digunakan dari segi ukuran (field of view) yang akan diambil adalah sebagai berikut :
a. Extreme Close Up
Pengambilan gambar yang sangat dekat sekali dengan objek, sehingga detil objek seperti pori-pori kulit akan jelas terlihat.
b. Head Shot
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga dagu.
c. Close Up
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga bahu.
d. Medium Close Up
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga dada.
e. Mid Shot (setengah badan)
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga pinggang.
f. Medium Shot (Tiga perempat badan)
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga lutut.

g. Full Shot (Seluruh Badan)
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga kaki.

h. Long Shot
Pengambilan gambar dengan memberikan porsi background atau foreground lebih banyak sehinnga objek terlihat kecil atau jauh.


Beberapa jenis komposisi dari segi banyaknya manusia sebagai objek yang difoto adalah sebagai berikut :
a. One Shot
Pengambilan gambar untuk satu orang sebagai objek.
b. Two Shot
Pengambilan gambar untuk dua orang sebagai objek.
c. Three Shot
Pengambilan gambar untuk tiga orang sebagai objek.
d. Group Shot
Pengambilan gambar untuk sekelompok orang sebagai objek.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan gambar, diantaranya
Headroom, merupakan ruang diatas kepala yang berfungsi membatasi bingkai dan bagian atas kepala objek.
Noseroom, arah pandang atau ruang gerak objek dalam sebuah frame, bertujuan untuk memberikan ruang pandang sehingga terkesan bahwa objek memang sedang melihat sesuatu.
Foreground, segala sesuatu yang menjadi latar depan dari objek.
Background, segala sesuatu yang menjadi latar belakang objek.

TIPS HUNTING
  1. Persiapan Awal
1.    Siapkan kamera dan peralatan lain yang di butuhkan (seperti flash, tripot, filter, dll)
2.    Sebelum memulai hunting rencanankan konsep dan obyek apa yang akan diambil.

  1. Pada Saat Hunting
1.    Ambil semua obyek yang memang ada dilokasi dan pikirkan pula apa yang akan di ceritakan pada foto yang akan diambil.
2.    Untuk pemula, mulailah hunting dengan obyek yang beragam dan dasar, seperti landscape, human interest, portrait, arsitektur,dll. Kemudian menuju jenis-jenis foto yang lebih mengarah ke jurnalistik seperti features, spot, essay dan stories.
  1. Pasca Hunting
1.    Setelah hasil hunting jadi, lakukan evaluasi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari hunting kita.
2.    Yang terpenting, lakukan presentasi foto dan pameran untuk menunjukkan hasilhunting kita ke banyak orang.

 Macam Macam Komposisi dalam penerapan Hasil photo

 Rule of Thirds

. Bayangkan bahwa gambar Anda dibagi menjadi 9 segmen yang sama dengan 2 garis horizontal vertikal dan 2. Aturan pertiga mengatakan bahwa Anda harus memposisikan elemen yang paling penting dalam adegan Anda di sepanjang jalur tersebut, atau pada titik-titik di mana mereka berpotongan.
Melakukan hal ini akan menambah saldo dan bunga ke foto Anda. Beberapa kamera bahkan menawarkan opsi untuk superimpose aturan grid pertiga atas layar LCD, sehingga lebih mudah untuk digunakan. 
Lighthouse with rule of thirds grid

Balancing Elements

.Perhatikan bagaimana bangunan dan cakrawala sejajar sepanjang garis aturan-of-pertiga
Menempatkan subjek utama Anda off-center, seperti aturan pertiga, menciptakan foto yang lebih menarik, tetapi dapat meninggalkan kekosongan dalam adegan yang bisa membuatnya merasa kosong. Anda harus menyeimbangkan "berat" dari subjek Anda dengan memasukkan benda lain kurang penting untuk mengisi ruang.

Road sign with building behind

Leading Lines

Di sini, visual "berat" dari tanda jalan yang seimbang dengan bangunan di sisi lain dari tembakan.
Memimpin Garis
Ketika kita melihat foto mata kita secara alami menggambarkan garis. Dengan berpikir tentang bagaimana Anda menempatkan baris dalam komposisi Anda, Anda dapat mempengaruhi cara kita melihat gambar, menarik kita ke dalam gambar, terhadap subjek, atau dalam perjalanan "melalui" TKP. Ada berbagai jenis garis - lurus, diagonal, curvy, zigzag, dll radial - dan masing-masing dapat digunakan untuk meningkatkan komposisi foto kami.


Jalan di foto ini menarik mata Anda melalui TKP.
Simetri dan Pola
Kita dikelilingi oleh simetri dan pola, baik alam dan buatan manusia., Mereka dapat membuat sangat eye-catching komposisi, terutama dalam situasi di mana mereka tidak diharapkan. Banyak cara lain untuk menggunakannya adalah untuk mematahkan simetri atau pola dalam beberapa cara, memperkenalkan ketegangan dan titik fokus ke TKP


Road winding through mountains

Symmetry and Patterns

Simetri kapel ini rusak oleh ember di pojok kanan bawah.
Sebelum memotret subjek Anda, luangkan waktu untuk berpikir tentang di mana Anda akan menembak dari. Sudut pandang kita memiliki dampak yang besar pada komposisi foto kita, dan sebagai hasilnya dapat sangat mempengaruhi pesan bahwa tembakan menyampaikan. Daripada hanya menembak dari tingkat mata, pertimbangkan memotret dari atas, turun di permukaan tanah, dari samping, dari belakang, dari jauh sekali, dari yang sangat dekat, dan sebagainya.

Chapel entrance

Viewpoint


Tidak biasa sudut pandang dipilih di sini menciptakan foto menarik dan sedikit abstrak.
Berapa kali Anda mengambil apa yang Anda pikir akan menjadi kesempatan besar, hanya untuk menemukan bahwa gambar akhir tidak memiliki dampak karena subjek menyatu menjadi latar belakang sibuk? Mata manusia sangat baik di membedakan antara unsur-unsur yang berbeda dalam sebuah adegan, sedangkan kamera memiliki kecenderungan untuk meratakan latar depan dan latar belakang, dan ini sering dapat merusak foto jika tidak besar. Untungnya masalah ini biasanya mudah untuk diatasi pada saat pengambilan gambar - mencari-cari latar belakang polos dan tidak mengganggu dan menyusun tembakan Anda sehingga tidak mengganggu atau mengurangi dari subjek.

Man sitting on beach photographed from above

Background

Latar belakang polos dalam komposisi ini memastikan tidak mengalihkan perhatian dari subjek.
Karena fotografi adalah media dua dimensi, kita harus memilih komposisi kita hati-hati untuk menyampaikan rasa mendalam yang hadir dalam adegan yang sebenarnya. Anda dapat menciptakan kedalaman pada foto dengan memasukkan benda-benda di latar depan, latar tengah dan latar belakang. Teknik lain yang berguna komposisi tumpang tindih, di mana Anda sengaja mengaburkan sebagian satu objek dengan yang lain. Mata manusia secara alami mengakui lapisan ini dan mental memisahkan mereka, menciptakan sebuah gambar dengan lebih mendalam.

Female violinist

Depth

Menekankan kedalaman adegan Anda dengan memasukkan mata pelajaran yang menarik di berbagai jarak dari kamera. Gambar oleh Jule Berlin.Pembingkaian
Dunia ini penuh dengan benda-benda yang membuat frame alami yang sempurna, seperti pohon, lengkungan dan lubang. Dengan menempatkan ini di sekitar tepi komposisi Anda membantu untuk mengisolasi subjek utama dari dunia luar. Hasilnya adalah gambar yang lebih terfokus yang menarik mata Anda alami ke titik utama kepentingan.

Sheep in field will misty hills in the background

Framing

Di sini, bukit-bukit sekitarnya membentuk bingkai alami, dan sepotong kayu menyediakan titik fokus. Image by Sally Crossthwaite.Tanam
Seringkali foto akan kekurangan dampak karena subjek utama adalah begitu kecil itu menjadi hilang di antara kekacauan sekitarnya. Dengan tanam ketat di sekitar subjek Anda menghilangkan latar belakang "noise", memastikan subjek mendapat perhatian penuh pemirsa.

Lake framed by hills either side

Cropping

Memotong semua rincian yang tidak perlu untuk menjaga menjaga perhatian pemirsa terfokus pada subjek. Gambar oleh Hien Nguyen.Percobaan
Dengan fajar era digital dalam fotografi kita tidak lagi perlu khawatir tentang biaya pemrosesan film atau kehabisan tembakan. Akibatnya, bereksperimen dengan komposisi foto-foto kami 'telah menjadi kemungkinan nyata, kita bisa menembakkan ton tembakan dan menghapus yang tidak diinginkan kemudian sama sekali tanpa biaya tambahan. Mengambil keuntungan dari fakta ini dan bereksperimen dengan komposisi Anda - Anda tidak pernah tahu apakah ide akan bekerja sampai Anda mencobanya.

Ceramic ornaments of characters hugging
Cut out all unnecessary details to keep keep the viewer's attention focused on the subject. Image by Hien Nguyen.

Experimentation

Fotografi digital memungkinkan kita untuk bereksperimen dengan komposisi yang berbeda sampai kita menemukan satu yang sempurna. Gambar oleh Jule Berlin.
Komposisi dalam fotografi adalah jauh dari ilmu pengetahuan, dan sebagai hasilnya semua "aturan" di atas harus diambil dengan sejumput garam. Jika mereka tidak bekerja dalam adegan Anda, mengabaikan mereka, jika Anda menemukan komposisi yang besar yang bertentangan mereka, kemudian pergi ke depan dan menembak itu pula. Tapi mereka sering dapat membuktikan menjadi tepat, dan bernilai setidaknya mempertimbangkan setiap kali Anda berada di luar dan sekitar dengan kamera Anda.






Lone tree in field illuminated with golden light


0 komentar:

Posting Komentar